KARANGTALUN———— Veni Saputri Indah Sari itulah nama lengkapnya yang lahir pada 27 Juni 2000, merupakan anak perempuan ke dua dari Ibu Kursinah yang bertempat tinggal di RT. 03 RW.IV Desa Karangtalun Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga. Semenjak lahir anak ini kondisinya sebenarnya normal, namun pada saat usia 10 bulan mengalami demam tinggi disertai kejang-kejang yang mempengaruhi saraf, sebagai orang tua tentu khawatir melihat kondisi anak sehingga berusaha untuk di bawa ke rumah sakit, apalah daya sudah berusaha, namun Tuhan berkendak lain belum memberi kesembuhan pada anak saya sampai kondisinya seperti saat ini, saya harus sabar dan menerima dengan lapang dada,saya harus merawatnya, tidak ada kata menyerah meratapi nasib apalagi putus asa, karena putus asa sifat tercela, demikian ungkap Ibu Kursinah selaku orang tua.
Sudah sekitar 16 tahun lebih hanya bisa berbaring ditempat tidur,itulah yang dialami oleh Veni Saputri Indah Sari yang mengalami disabilitas (orang yang mempunyai kelainan fisik dan/atau mental, yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan bagi dirinya untuk melakukan fungsi-fungsi jasmani, rohani maupun sosialnya secara layak), sehari-hari pun makan harus disuapi oleh orang tua, seperti bubur,susu dan roti, itu saja melihat kondisi ekonomi orang tua.
Sebenarnya kondisi yang dialami oleh Veni Saputri juga sudah ada perhatian dari dinas terkait lewat TKSK yang ada di Kecamatan Bobotsari dan juga pada akhir bulan tepatnya pada 27 Januari 2017 juga langsung di kunjungi oleh Ibu Dyah Hayuning Pratiwi SE.B.Econ Wakil Bupati Purbalingga.
Semua ciptaan Allah memiliki tujuan dan arti tentang kehadirannya di dunia ini. Para orang tualah yang harus memahami perannya sebagai tempat bersandar dan bergantung anak-anak cacat tersebut, mereka hanyalah manusia yang di uji Allah dengan keterbatasan, Jika orang tuanya mengabaikan maka mereka telah lalai terhadap amanah. Sekarang tergantung orang tuanya, kalau ingin melihat hidup anaknya lebih baik, harus meluangkan waktu, tenaga dan pikiran sepenuhnya. Ikhlas menerima tanpa sayarat apa pun, sayangi dan cintai mereka dengan tulus. Sejuta hikmah bisa didapat, jika dada lapang menerima dengan ikhlas amanah anak yang harus dijaga, dirawat, dan dibesarkannya. Pasti ada maksud dan tujuan Allah mengahadirkan anak yang berkebutuhan khusus dalam sebuah keluarga, berkat kesabarannya di tengah keterbatasanya.
Tidak setiap penyakit atau cacat itu menjadi siksaan. Bisa jadi juga semua itu menjadi cobaan bagi kedua orang tuanya, sehingga dengan cobaan itu Allah mengampuni sebagian dosa-dosa keduanya, atau mengangkat derajat keduanya di Surga kalau mereka sabar menghadapi cobaan itu. Kemudian bila anak itu menjadi besar, cobaan itu akan merambat kepadanya, yang apabila ia bersabar dengan penuh keimanan, memang bisa jadi Allah mempersiapkan pahala besar bagi mereka yang sabar tanpa batas, tak bisa dihitung. Allah berfirman:
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas.” (Az-Zumar : 10) (Editor / Admin : Sobirin)