BATIK KARANGTALUN BORONG DUA JUARA

72920861_10215709695559360_5383559523476701184_n

73171601_10215709695879368_6202591915464982528_nPURBALINGGA – Acara ‘Lenggak-Lenggok Batik Purbalingga 2019’, Sabtu (26/7) di Taman Usman Janatin menjadi salah satu ajang pembuktian bahwa kain batik juga sangat cocok untuk keperluan non formal. Sebanyak lebih dari 200 motif batik yang dirancang disainer dan pembatik lokal Purbalingga ditampilkan peragawan/peragawati Forkopimda, ASN dari OPD dan BUMD Pemkab Purbalingga.

Batik dikemas dengan berbagai jenis tema pakaian, mulai dari ready to wear, mall, millenial, arisan, baju hamil, pantai, travelling, kantor dan kondangan. “Biasanya di Purbalingga batik dikenal untuk digunakan keperluan formal, namun hari ini kita melihat batik itu ready to wear, bisa digunakan untuk berbagai keperluan yang semuanya ternyata bagus-bagus, dan ditampilkan seru di luar dugaan,” kata Ketua Dewan Kerajinan Nasional daerah (Dekranasda) Kabupaten Purbalingga, Rizal Diansyah SE.

Rizal berharap kegiatan ini terus berkesinambungan, desainer lokal terus berkreatifitas dan bisa membuat batik Purbalingga menasional. Sementara itu Disainer kondang Samuel Wattimena, mengaku kagum pada penyelenggaraan acara kali ini.
“Menurut saya itu special dan sangat patut untuk dikembangkan, khususnya sikap kerjasamanya, jadi nggak melihat lagi yang satu lebih menonjol dari yang lain tapi totaliatas dari kerjasama. Itu menjadi contoh yang baik bagi generasi ke depan,” katanya.

73232030_1132428380293154_617012867144613888_o

74534094_10215709699239452_5677141553433280512_o

72839747_10215709697399406_2067004207210168320_o

Menurut Samuel, desain-desain yang telah ditampilkan tadi sangat emosional, dan sangat menjual. Terlebih populasi penduduk Indonesia saat ini kurang lebih ada 370 juta jiwa merupakan pasar yang sangat besar. “Disainer sini yang mau berkecimpung di dunia kreatif harus punya mimpi besar untuk bisa mengambil bagian,” katanya.

Samuel juga berpesan agar para desainer maupun para pembatik mempu meneropong selera fashion kekinian maupun masa depan. Karena kita sadari, 10 tahun yang akan datang pasar terbesar batik adalah generasi milenial saat ini. “Dengan pendekatan itu, harus sudah mulai ditunjukan saat ini,” katanya,” katanya.

73174952_1132428566959802_9125124183217405952_o

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM menyampaikan acara ini dalam rangka memeriahkan Hari Batik di Purbalingga. Kegiatan ini juga sekaligus memberikan apresiasi pada perajin dan desainer lokal.

“Dalam kegiatan ini terjual sekitar 200 pcs batik dari para pengrajin selama persiapan 1,5 minggu ini. Ternyata Purbalingga memiliki potensi-potensi yang luar biasa termasuk 25 desainer yang berperan kali ini,” ungkapnya.

Acara ini juga bagian upaya untuk mempromosikan batik sebagai warisan budaya dunia asli Indonesia. Bupati juga memotivasi, jika batik Pekalongan saja bisa maju, maka Purbalingga juga memiliki kesempatan yang sama. Oleh karenannya Bupati juga meminta agar Disainer Samuel Wattimena senantiasa bisa terus mendampingi desainer maupun pembatik di Purbalingga.

“Sehingga mimpi batik Purbalingga untuk bisa Go nasional dan Go internasional bisa terealisasi,” katanya.

73342879_10215709696599386_1437694737027956736_o

Pada acara ini juga diumumkan para juara Lomba Desain Batik Khas Purbalingga dengan Tema Pesona Gunung Slamet. Untuk tingkat SD/SLTP dimenangkan oleh Juara I Yashika Sahda Safriyana (SMP Muh 5 Purbalingga), Juara II Jenita Eka Lestari (SMPN 3 Pengadegan), Juara III Farid Hidayat (SDN 1 Pagerandong). Tingkat SLTA, Juara I Inayah Al Fatikhah (SMAN 1 Rembang), Juara II Eva Fitriyani (Sman 1 Rembang) dan Farida Nur Azizah (SMAN 1 Rembang). Tingkat mahasiswa dan umum, Juara I Muhammad Aminudin (Losari), Juara II Mulyono (Karangtalun) dan Juara III Arih Oviana Putrikusuma (Karangreja).

Sementara lomba ‘Lenggak-lenggok Batik Purbalingga Tahun 2019’, dimenangkan, Juara I dari RSUD Goeteng Taroenadibrata yang mengusung tema millenial dengan desainer Siswati dan Pembatik dari Mewek; Juara II diraih oleh Satpol PP dengan tema mall dengan desainer Lilis Kurnia dan pembatik dari Forum Batik; Juara III diraih oleh Sekretariat Daerah (Setda) dengan desainer Koko Tio dan pembatik dari Karangtalun.(Gn/Humas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *