Sejarah Desa

Konon orang yang paling pertama menempati dan sebagai leluhur serta sebagai pendiri Desa Karangtalun adalah bernama Mbah Candra Sentaka setelah mbah Candra Sentaka berpuluh – puluh tahun lamanya dan semakin banyak penghuninya di Desa tersebut ada beberapa keturunan dari mbah Candra Sentaka menanyakan kepada Beliau tentang nama Desa yang ditempati , namun pertanyaan itu sia – sia karena Mbah Candra Sentaka belum menjawabnya.

Pada suatu hari mbah Candra Sentaka bermunajat melaksanakan semedi ( Menyendiri ) di suatu tempat pemujaan di salah satu pedukuhan terpencil yang pada waktu itu konon belum ada penghuninya seorangpun , tempat tersebut merupakan tempat yang biasa digunakan untuk melaksanakan Pemujaan, sehingga Mbah Candra sentaka berkata “Rejaning Jaman Papan Iki di Jenengi Dukuh Pamujan”
Wal hasil dalam semedi Mbah Candra Sentaka mendapat wisik berupa pakaian talun yaitu sebuah pakaian yang tidak berlengan yang merupakan pakaian kerja

Kemudian Mbah Candra sentaka pulang mengumpulkan semua keturunan dari Mbah Candra Sentaka lalu Beliau menjawabnya dengan kata – kata Rejaning Jaman Papan Iki di jenengi Desa Karangtalun , Karang artinya tempat talun artinya Pakaian kerja yang artinya Penghuni Desa Karangtalun dituntut untuk bekerja keras dan tidak malas, bersamaan dengan hal itu Mbah Candra Sentaka menyampaikan anggar – anggar yang pada waktu itu disebut dengan istilah ipat – ipat ( kata – kata ) : Tinggalen sifat angkara sebab Njalari ora berkah Rejekine, uga ora berkah Umure .

Pada dasarnya Desa karangtalun merupakan desa penggabungan dari 3 ( tiga ) desa Yaitu Desa Sikadut , Desa Karangtalun,dan Desa Karangklesem , Tepatnya pada Tahun 1925 ke 3 ( tiga ) desa tersebut digabung menjadi satu yang pada waktu itu disebut dengan istilah KEPOKAN DESA, sesuai hasil kesepakatan Rembug desa pada waktu itu hasil Kepokan desa / Penggabungan desa dengan kesepakatan bersama. Ibu Kota Desa ditetapkan di desa Karangtalun pada tahun 1925 dengan alasan Desa tersebut terletak di tengah – tengah diantara kedua desa yaitu antara Desa Sikadut dan Desa Karangklesem yang dipimpin seorang Kepala Pemeritahan
Desa dengan Jabatan sebutan Lurah.dan selanjutnya sebutan Desa sebelum dikepok diganti menjadi sebutan Grumbul yang di pimpin oleh seorang Kepala Pemerintahan dengan sebutan Bau, adapun pejabat desa lainya disebut Junjang Rawat .

Yang selanjutnya dengan perakembangan jaman sebutan Lurah diganti Kepala Desa dan Pejabat Desa lainya disebut Pamong Desa dan pada tahun 1984 Aparat Desa lainnya diganti dengan sebutan Perangkat Desa adapun sebutan Grumbul diganti Dusun Kepala Pemerintahan Dusun disebut Kadus.
Dengan demikian desa Karangtalun ditetapkan sebagai Wilayah Administrasi pada tahun 1925 s/d sekarang dengan pemegang sebagai Penatus / Lurah /Kepala Desa.

Desa Karangtalun juga dibatasi oleh batas alam yaitu sungai Longkrang disebelah utara dan sungai sambeng di sebelah selatan.
Dinamai Longkrang karena dihulunya ada batuan cadas yang banyak seperti gua kecil, orang jawa menyebutnya Longkrangan (gua ) dan juga sungai longkrang airnya tidak deras banyak batu-batu yang besar sehingga ( banyune long watune ngedangkrang =basa jawa ).
Dinamai sungai sambeng karena hulungnya dibawah gunung sambeng,yang gunung itu berbentuk seperti ambeng ( tumpeng = jawa).

Demikian Riwayat singkat sejarah terbentuknya Desa Karangtalun, hal ini dibuat untuk memenuhi kearsipan di tingkat Desa , dan kami mohon maaf apabila sejarah ini kurang tepat karena keterbatasan kami dalam mencari atau menggali informasi maupun masukan dan juga sudah jarang yang tahu akan sejarah berdirinya Desa. Semoga dapat bermanfaat untuk para penerus Desa Karangtalun khususnya dan masyarakat pada umumnya. Sekian dan terima kasih.

SUMBER : PARA SESEPUH KARANGTALUN
EDISI JUNI 2010 disalin kembali 2016