Sebagai bentuk upaya berkelanjutan dalam memberi pemahaman akan bahaya peredaran rokok ilegal di tengah masyarakat sekaligus menjelaskan manfaat dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), Bea Cukai menggandeng instansi pemerintah di berbagai daerah dalam memberikan edukasi tersebut. Fokus utama sosialisasi ini adalah untuk mengenalkan kepada para pedagang, wirausaha, dan Satpol PP tingkat kecamatan akan ciri-ciri dan dampak dari penjualan rokok ilegal. Tidak ketinggalan Bea Cukai Purwokerto bekerja sama dengan Pemda Kabupaten Purbalingga turut memberikan penyuluhan di bidang cukai pada Selasa (24/11). Sosialisasi secara langsung dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dilangsungkan di Griya Papringan Katamas (Kampung Wisata Tematik Sikadut), Dusun Sikadut, Desa Karangtalun, Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga. “Kami berupaya menjelaskan ciri rokok ilegal, desain pita cukai, tata cara pelekatan pita cukai pada rokok maupun minuman keras, cara identifikasi pita cukai secara kasat mata, serta apa itu DBHCHT,” ungkap Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan, Erwan Saepul Holik. Selain itu Gunanto Eko Saputra dari Bagian Perekonomian Setda Purbalingga turut menjelaskan sejarah tembakau di Kabupaten Purbalingga serta porsi DBHCHT yang nominalnya sebesar 6,9M untuk Kabupaten Purbalingga. “Porsi DBHCHT di Kabupaten Purbalingga merupakan pungutan cukai atas rokok yang bapak ibu jual atau beli dan digunakan sebagian besar untuk membeli obat-obatan yang nantinya didistribusikan ke rumah sakit dan puskesmas” kata Gunanto.
Cafe Sambung Nyawa Katamas : Cafe Herbal Terlengkap di Purbalingga
Cafe ini baru dibuka, menjadi bagian dari terus tumbuh berkembangnya usaha cafe di Kabupaten Purbalingga. Cafe yang terletak di Dusun Sikadut Desa Karangtalun Kecamatan Bobotsari ini, menawarkan sajiandan nuansa baru. Ia menawarkan kepada kita sesuatu yang berbau herbal, ada minuman herbal, makanan herbal, ramuan herbal dan tanaman herbal. Anda bisa membeli semuanya atau membeli salah satu dari yang ditawarkan cafe ini. Cafe ini bernama Cafe Sambung Nyawa. Namanya diambil dari salah satu tanman herbal yaitu pohon sambung nyawa, yang banyak tumbuh di Desa Karangtalun. Cafe ini juga menjadi salah satu pemantik dan penunjuang keberadaan Katamas atau Kampung Wisata Tematik Sikadut. Ia menjadi tempat nongkrong berbagai kalangan masyarakat khususnya anak muda sekitar. Pada saat tertentu menjadi tempat berkunjung kalangan birokrasi Pemerintah Kabupaten Purbalingga. Jika akan ke sana, Anda akan menjumpainya dengan mudah, berada di sebelah utara jalan masuk ke Katamas. Terlihat dengan jelas bentuk segitiga besar di pinggiran jalan. Selamat mencoba, tak hanya kenyang yang didapat, tetapi juga jelas tambah sehat, dengan harga yang tentunya sangat bersahabat.